Pernahkan Om dan Tante menemukan kucing dengan benjolan
lunak di daerah sekitar perut, daerah umbilikal atau pusar, lipatan paha, atau
bahkan daerah kantung testis pada kucing jantan? Dan apabila kita coba untuk
diraba dan dipencet ke dalam, benjolan tersebut hilang seketika namun akan
kembali muncul apabila tidak ditahan. Benjolan tersebut mungkin sangat jelas
terlihat dan membuat pemilik menjadi khawatir terhadap kondisi Si Mpus. Bisa
jadi benjolan tersebut adalah gejala Si Mpus sedang mengalami kondisi kelainan
yang disebut sebagai HERNIA. Dalam
dunia kedokteran hewan, hernia dikenal sebagai sebuah kelainan di mana terdapat
cincin atau lubang pada otot-otot di daerah tertentu, sehingga organ-organ pada
ruang perut menjadi masuk dan membentuk sebuah kantung di bawah kulit. Kantung
yang berisi organ-organ ruang perut inilah yang nampak seperti sebuah benjolan
pada daerah tersebut. Adapun lubang yang menyebabkan hernia pada umumnya dapat
terbentuk karena beberapa hal, di antaranya akibat trauma fisik sehingga membuat
robeknya otot atau juga dapat terjadi karena adanya kelainan bawaan sejak lahir
atau bersifat kongenital.
Gambaran sketsa memperlihatkan kondisi di dalam kantung hernia yang
terlihat seperti benjolan.
Dengan begitu, sangatlah berbahaya apabila hernia tidak
ditangani dengan segera, mengingat isi dari kantung tersebut adalah organ-organ
pencernaan penting, seperti usus, dan bahkan organ perut lain seperti
hati, limpa, dan lambung pada kasus-kasus tertentu.
Lalu, apa saja jenis-jenis hernia yang dapat diderita oleh
Si Mpus?
Terdapat beberapa macam hernia yang dapat dialami oleh
kucing. Di antaranya adalah:
- Hernia abdominalis, hernia jenis ini cukup sering ditemukan pada beberapa kucing muda dan dewasa. Hernia abdominalis terjadi karena robek atau berlubangnya otot di daerah perut bagian bawah sehingga karena pengaruh gravitasi membuat organ perut di dalamnya turun dan tertampung di bawah kulit.
- Hernia umbilikalis, hernia jenis ini biasanya sering terjadi pada kucing muda yang mengalami gangguan pada penutupan saluran umbilikal atau pusar yang pada awalnya sebagai jalan masuk nutrisi dari induk ke janin. Karena tidak menutup sempurna setelah dewasa, kondisi ini menimbulkan lubang penyebab hernia. Pada kucing muda yang berusia 3-4 bulan dengan diameter lubang sebesar 1 cm dapat menutup dengan sendirinya. Namun, pada kucing dewasa dengan lubang yang besar harus dilakukan pembedahan.
- Hernia ingunalis, hernia yang terjadi karena akibat robeknya dinding perut pada daerah ingunal atau lipatan paha.
- Hernia scrotalis, hernia yang hanya terjadi pada kucing jantan. Organ dalam pada ruang perut, biasanya usus, menjadi terdorong ke dalam kantung testis (scrotum) sehingga testis nampak membesar. Pada manusia, hernia jenis ini biasa dikenal sebagai istilah "turun berok".
- Hernia diafragmatika, hernia yang terjadi akibat adanya robekan trauma fisik seperti sehabis tertabrak atau adanya lubang bawaan sejak lahir pada otot diafragma akibat gangguan pembentukan diafragma saat kucing masih dalam kandungan (peritoneal-pericardial diaphragmatic hernia atau PPDH) sehingga saat diraba rongga perut seakan kosong karena organ perut bergeser ke dalam rongga dada. Limpa, hati, lambung, bahkan usus dapat masuk ke rongga dada. Hernia jenis ini memang tidak dapat dilihat sebagai sebuah tonjolan di permukaan kulit karena yang mengalami kerobekan adalah otot diafragma yang memisahkan antara rongga dada dengan rongga perut Si Mpus. Sehingga gejala yang dapat Om dan Tante temukan pada hernia diafragmatika adalah kucing mengalami kesulitan bernapas akibat paru-paru didesak oleh organ perut sehingga ruang dada menyempit atau kucing dapat mengalami gangguan pencernaan ringan tergantung dari keparahan hernianya.
Bagaimana tingkat kesembuhan dari kejadian hernia ini?
Tingkat kesembuhan dari hernia sangat tinggi apabila
segera ditangani. Artinya semakin dini hernia diketahui,makasemakin tinggi
kesempatan Si Mpus dapat sembuh dan kembali normal. Tindakan yang dapat
dilakukan untuk mengobati hernia adalah dengan jalan melakukan pembedahan dan
menutup lubang atau cincin penyebab hernia serta mengembalikan organ perut pada
kondisinya semula.
Oleh karena itu, apabila Om dan Tante menemukan kondisi
benjolan tak wajar di daerah-daerah tersebut hendaknya segera membawa Si Mpus
ke dokter hewan agar mendapatkan penanganan medis yang tepat. Sehingga kucing
penderita hernia tidak menjadi lebih buruk kondisinya dan dapat hidup sehat
kembali seperti semula.