Bekasi merupakan salah satu daerah yang letaknya
terdapat di Jawa Barat dan juga ikut berkontribusi dalam bidang agraris di
Indonesia. Letaknya yang juga menunjang lahan pertanian mejadikan wilayah ini
dapat menunjang pangan masyarakatnya setiap tahun. Padi merupakan komoditas
primer disini yang sangat diupayakan keberhasilan panennya karena merupakan
komponen pangan utama.
Memang pada tahun 2010, lahan pertanian di daerah
ini sempat dilanda gagal panen akibat serangan hama wereng yang melanda hampir
seluruh pertanian di Kabupaten Bekasi yang membuat target panen tahun tersebut
jauh dari harapan. Penyebab serangan hama wereng 2010 lalu karena iklim di
Kabupaten Bekasi lembab. Dan itu menjadi tempat favorit hama wereng. Namun pada
tahun 2011 ini, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan
Ketahanan Pangan ( BP4KP ) Kabupaten Bekasi memprediksi,hasil panen akan
melebihi target. Target tanam 2011 mencapai 92.884 ton per hektar, panen 90.197
ton per dua musim panen. Dan ketika waktu panen tiba, tenyata hasilnya memang
diluar dugaan dan berhasil sukses yang ditandai dengan adanya panen raya di
Pebayuran, Kabupaten Bekasi.
Kesuksesan panen tersebut dapat terjadi karena
lantaran diberlakukannya musim tanam yang hampir bersamaan, iklim yang baik, dan
sarana pendukung yang menunjang. Total lahan pertanian Kabupaten Bekasi yang
seluas sekitar 56 ribu hektar tersebut mampu memenuhi kebutuhan pangan. Dengan
hasil panen tersebut diperkirakan juga mampu meningkatkan perekonomian para
petani di Kabupaten Bekasi. Namun disayangkan, lahan pertanian yang ada setiap
tahunnya semakin berkurang. Beralihnya fungsi pertanian menjadi lahan pemukiman
ataupun industri membuat ketahanan pangan terus berkurang. Berdasarkan ketetapan
Kementerian Pertanian, Beber Yetta, setiap kota/kabupaten wajib memiliki 25 ribu
hektar sampai 35 ribu hektar lahan abadi untuk digunakan sebagai lahan
pertanian. Meski di Bekasi memiliki lahan yang luasnya sempit, namun masih dapat
optimis bahwa Bekasi mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya secara
otonom.
No comments:
Post a Comment