Rabu, 21 Oktober 2015
Momen yang udah 2 bulan lebih gue tunggu-tunggu dari bulan Agustus lalu sejak gue menyelesaikan semua administrasi yang membuat gue bisa mendapatkan Surat Keterangan Lulus (SKL) tertanggal 20 Agustus 2015.
Momen wisuda yang pastinya sangat ditunggu-tunggu oleh mahasiswa, termasuk gue.
Cerita berawal dari Gladi Bersih wisuda yang diadain tanggal 20 Oktober 2015 atau sehari sebelum wisuda. Berangkat dan menghadiri gladi bersih menggunakan batik setelah selesai kuliah pembekalan bagian penyakit dalam di rumah sakit hewan pendidikan. Ya, gue diwisuda ditengah-tengah jadwal koas. Sesuatu yang amat sangat membuat gue BT maksimal.
Kondisi wisuda sarjana untuk jurusan yang ada program profesinya itu juga cukup berat. Lu harus siap dengan segala halnya. Terutama sedikit banyak mengurangi esensi dan momen terbaik wisuda lu karena waktunya yang kurang tepat. Gue diwisuda di saat gue udah masuk di kepaniteraan klinik dua minggu sebelumnya. Di mana itu udah ada jadwal yang siap menunggu dan keesokan harinya setelah diwisuda gue pun masih harus masuk.
Karena hal itu gue banyak kehilangan momen-momen terbaik saat wisuda. Saat foto bareng keluarga, saat foto bareng temen, berbincang banyak sama orangtua, atau jalan-jalan bareng keluarga sekedar merayakan kelulusan setelah di wisuda. Semuanya ga bisa gue rasain saat itu.
Upacara wisuda selesai jam 12 dan jam 1 siang orangtua dan keluarga harus pulang lagi ke rumah. Ga sampe 1 jam gue keluar ruangan buat merayakan kelulusan gue itu bareng orang-orang tercinta.
Di saat gue ngeliat temen-temen gue bahagia, gue disitu BT se-BT-BT-nya.
Semua seakan ga terjadi apa-apa. Dan sorenya pun gue harus makan siang sendirian di warteg deket kostan seakan gue ga habis diwisuda karena alasan tertentu bokap nyokap harus pulang lagi dan ga bisa lama-lama di Bogor. Padahal gue banyak ngeliat wisudawan masih sama keluarganya dan bahkan pulang kembali ke rumahnya masing-masing di daerah mereka bareng sama keluarga. Tapi gue? Cuma bisa merayakannya sendirian di kamar kost dengan cemilan dan makanan seadanya :'(
Itu yang membuat gue sedih sekaligus marah sih. Karena gue ga bisa mendapatkan feel wisuda yang gue harapkan sebelumnya.
Tapi kekecewaan gue itu cukup ditutupi dengan penghargaan yang gue peroleh dari IPB sebagai wisudawan terbaik Fakultas Kedokteran Hewan saat itu. Tapi tetep, itu ga bisa menutupi kesedihan gue karena merayakan wisuda cuma sendirian.
Semoga saat upacara Pengucapan Sumpah Dokter Hewan (PSDH) nanti, gue ga kehilangan esensinya lagi kayak wisusa sarjana ini. Aamiin :-)
No comments:
Post a Comment