Cursor

SpongeBob SquarePants Mr. Krabs

Tuesday, January 20, 2015

Trip to Thailand Part 4



Selasa, 20 Januari 2015
            Hari kedua gue magang. Seperti biasa, melihat sedikit pemandangan Bangkok di pagi hari sebelum beraktivitas kayaknya menjadi kebiasaan baru gue di kota ini. Ngelihat kabut yang terbentuk di sela-sela gedung tinggi. Sedikit terpana ngelihat burung liar yang lagi cari makan di jalan. Ada yang beda dari burung liar di sini. Biasanya gue hanya melihat burung gereja kecil yang berterbangan dan sibuk mencari makan di pagi hari kalau di Indonesia, tapi di sini gue melihat burung perkutut yang sering dijadiin hewan peliharaan bapak-bapak di Indonesia ternyata mendominasi populasi burung liar di sini. Andai gue boleh tangkap satu buat dibawa pulang buat bokap di rumah. Pikir gue.
            Sesudah itu gue bersiap diri buat kembali menghabiskan waktu di rumah sakit itu. Lewat tepi jalan yang ramai di pagi hari. Melihat kemacetan yang tertib dari atas jembatan penyebrangan, dan melihat suasana orang-orang di sana menunggu bis di halte yang selalu gue lewatin saat gue berangkat ke rumah sakit. Semua itu membuat gue berpikir, kapan ya kira-kira Jakarta bisa setertib ini. Gak harus lihat kota-kota yang jauh di Eropa sana atau di belahan Asia lain, di negara yang masih serumpun sama negara kita aja udah bisa kayak gini. Bisa melihat pemandangan yang cukup jauh tertinggal dari negara kita. Mental dan kebiasaan masyarakatnya lah yang mungkin ngebuat Bangkok jadi lebih nyaman jika dibandingkan kota di Indonesia. Bangkok sudah menyajikan sedikit gambaran yang harus bisa gue bawa dan terapkan di Jakarta saat gue pulang nanti.
            Sama seperti biasanya, jam tiap jam di unit hewan eksotik gue habiskan dengan mengobservasi dan mendiskusikan beberapa kasus dan hal yang berhubungan dengan hewan eksotik. Namun ada satu hal yang menarik hari ini. Saat gue dan Kenda bertugas di unit hewan eksotik, betapa beruntungnya gue, ternyata ada 6 orang mahasiswa tingkat akhir yang lagi kebagian jadwal jaga di unit ini bersama kita selama seharian penuh. Diawali dengan memperkenalkan diri mereka ke kita berdua, membuat gue deg-deg ser. Kenapa? Karena mereka semua adalah mahasiswi. Sampai suatu ketika, seorang mahasiswi memperkenalkan dirinya ke gue. Tanpa sadar, gue terdiam hingga gue gak fokus buat denger namanya siapa. Dia itu sedikit imut. Kayak ada manis-manisnya gitu. Walau mungkin usianya dua tahun di atas gue, tapi mukanya terlihat 5 tahun lebih muda. Mungkin dia pakai kosmetik mahal yang bakal ngebuat wajahnya 5 tahun lebih muda dari usia sebenarnya. Dan gue....terlihat seperti 10 tahun lebih tua darinya. Abaikan kalimat terakhir yang bernada merendahkan harkat dan martabat gue tadi.
            Tapi serius, sampai sekarang pun gue gak inget siapa namanya dan saat sesi foto bersama buat kenang-kenangan sayangnya dia gak ikut di photo session itu. Sedih. Dari kabar burung, katanya dia dipanggil ke unit lain setelah hanya beberapa jam kita bertemu. Sungguh seperti sebuah kisah di sinetron-sinetron di Indonesia yang kehilangan gebetannya dalam waktu singkat.
            Pengalaman lainnya ketika belajar dan praktik bareng sama mahasiswi tingkat akhir itu adalah saat gue dan Kenda diajarkan oleh salah satu mahasiswi bernama Jade untuk menyelesaikan beberapa soal farmakologi klinik tentang dosis obat-obatan yang akan diberikan ke kelinci, burung, marmut tanah, dan ikan-ikan di akuarium pada secarik kertas yang dikasih sama dokter di bagian itu. Sangat menantang memang. Selain gue yang takut terlihat bodoh karena itu soal itung-itungan, gue juga takut malu-maluin kampus gue kalau gue gak bisa menjawab. Tapi ternyata setelah diajarin, gue gak terlalu bodoh-bodoh amat. Ditambah lagi dengan sikap Jade yang friendly dan sangat jelas ketika mengartikan dan menerjemahkan tulisan keriting Thailand di soal itu ke dalam bahasa Inggris.
            Hari itu pun ditutup dengan ditraktirnya kita semua oleh salah satu dokter wanita di sana. Satu kotak donat dan mangga menjadi penutup hari kerja saat itu sambil membahas semua soal yang pada pagi harinya diberikan ke 2 orang mahasiswa magang dan 6 orang mahasiswi tingkat akhir. Betapa hebatnya mereka, gue merasa sudah sangat dekat dengan mereka padahal baru beberapa jam aja gue kenal dengan mereka. Sangat ramah dan terbuka dengan orang baru. ขอบคุณครับ J

No comments: